Pages

Jumat, 21 Desember 2012

Aku, Allah, dan Diary


Hari ini aku merapikan meja belajar, lagi. Membuka kembali lemari bawah meja belajar dan sudah bisa dipastikan menemukan sejumlah Diary yang sudah kubuat sejak kelas 1 SMP. Kalau dihitung sudah ada 4 buah Buku Harian (Diary) termasuk yang saat ini masih digunakan. Mungkin kesannya jadul, aneh, labil kalau hari gini masih ada yang namanya nulis Diary. Hmm..kn sudah musimnya pake media elektronik kan..macam posting di blog pribadi. Yeaaahh..aku juga punya blog pribadi (lah ini apa..) hehehe..Hanya saja aku masih menikmati menulis menggunakan pena warna-warni, membalik halaman berikut saat halaman sebelumnya sudah penuh tulisan cerita-cerita galau =p , menulis apa yang ingin aku tulis tanpa satu orang pun yang tau. Hanya aku, Allah, dan Diary. ^_^

Ternyata dari dulu sampai sekarang aku tidak berubah. Menyimpan nama pria yang aku suka dalam sebuah Diary. Menulis namanya berulang-ulang, menceritakan beberapa hal tentang kami, membiarkannya terpendam begitu saja dalam waktu lama, Kekanak-kanakkan, gak bisa dewasa menyikapi rasa, membiarkan semuanya mengalir, mengucap rindu yang hanya mampu ditulis. Yeaaahh..it’s Me...So stupid...?? 
dan hanya aku, Allah, dan Diary yanng tau...



Kamis, 22 November 2012

Quote

se-DAHSYAT apapun kata-kata para motivator gak akan pernah se-SUPER dan se-DAHSYAT suport dan pelukan dari orang-orang terdekat.
Thanks and Keep Moving, Guys!! =D

(promptia, November 2012) sumber: di sini

Rabu, 21 November 2012

An Awesome Hiking (Gn.Penanggungan 1.653 mdpl)


Jadi teringat FUN HIKING yang aku lakukan baru-baru ini bersama seorang rekan mbak Lailatul Qadr. Beliau adalah senior saya di SMALAPALA penta 11 sedang saya penta 15. Tanggal 27 Oktober kami berangkat dari Terminal Bungurasih pukul 15.30 menggunakan Bus (ekonomi) jurusan Malang. Murah meriah euy! cukup Rp 5.000,- untuk sampai di Terminal Pandaan. Dari Pandaan kami menggunakan colt (Rp 5.000,-) menuju Desa Tamiajeng, lokasi start pendakian kali ini. Perjalanan kali ini cukup lancar jaya. Pukul 17.00 sudah tiba di desa yang dimaksud. Kami memutuskan istirahat di musholla terdekat sembari menunggu waktu maghrib tiba. Ah...sejuknya udara pegunungan ditambah air wudhu segar yang membasuh tubuh. Alangkah indah dan damainya desa ini...
 #teman seperjalanan

Usai sholat maghrib kami menuju warung terdekat untuk mengisi baterai (makan maksudnya)..hehehehe...Kemudian dilanjut sholat isya' di musholla yang sama. Waktu masih menunjukkan pukul 19.30, masih terlalu dini untuk melakukan tracking . Yup, rencana kami hanya tracking saja, tanpa dome (tenda) dan kompor portable (perlengkapan biasa untuk camping). Berdasar prediksi lama perjalanan tracking menuju lapangan (camp akhir sebelum summit attack) 3 jam selanjutnya 1 jam menuju Top of Penanggungan maka kami memutuskan memulau tracking pukul 22.00. Untuk mengulur waktu kami berdua tidur di musholla..^_^

Pukul 22.00 tepat, kami memulai tracking. Dimulai dengan jalan beraspal melewati rumah-rumah penduduk. Selanjutnya sampailah pada jalan makadam (jalan berbatu) jalur menuju track pendakian. Di sini kami bertemu kawan seperjalanan. Salip menyalip pun terjadi. Nafas yang terus memburu (hosh..hosh..), peluh membasahi seluruh badan, tapi semangat pantang padam!! hahahah..Sesekali kami break up mengatur nafas, melemaskan otot, menenggak bekal minum, menyorot lampu senter ke depan (Tuhan...bentar lagi sampai kaaaann??) hahahaha...Jalan semakin terjal dan tekad kami semakin tebal untuk segera sampai (Lapangan)...Ayyeee..!!

Pukul 02.00 sudah nampak di depan kami tenda-tenda dengan nyala api unggun di sana-sini, sorot lampu senter para pendaki lain, dan riuh rendah suara mereka. Yaaa, kami akhirnya sampai juga di Lapangan. Mengeluarkan jaket dan jas hujan untuk segera mengistirahatkan badan. Summit attack kita putuskan usai Subuh. Di Lapangan ini anginnya kencang sekaliiii...Aku hanya bisa memejamkan mata, umek sendiri menahan dingin, dan yang pasti aku tidak tidur saat itu. 
Alarm HP berbunyi tepat pukul 04.00, sholat subuh dan lekas berkemas untuk segera bergegas Mengejar Jingga di atas sana (Top of Penanggungan).

Jalur pendakian menuju puncak didominasi batu-batu besar. Kali ini benar-benar mendaki. Saat JINGGA mulai sedikit demi sedikit menampakkan binarnya, tampak sekitar jalur pendakian berupa ilalang sisa-sisa kebakaran. Penanggungan menghitam. Anggin yang bertiup menerbangkan pasir-pasir di sela bebatuan besar dan sisa kebakaran benar-benar mengganggu penglihatan. Perih.

Sehabis subuh dengan dingin yang masih menggigit kami memulai tracking kembali. Belum jauh meninggalkan lapangan kami berdua sudah asyik disibukkan dengan kamera masing-masing. Memutar badan kami 180 derajat dan melihat pemandangan yang sungguh menakjubkan. Tampak di sana barisan Gunung Arjuna dan Welirang yang gagah walau masih tertutup selambu kabut. Yang membuat pemandangan ini menjadi cantik adalah hiasan lampu-lampu kota yang nampak sebagai titik-titik kecil bercahaya menyebar diantara kabut-kabut yang menutupinya. Subhanallaaaahh..!!! Aku sibuk me-nyetting kamera agar dapat menangkap gambar itu. 


#LampuKota

Sembari me-nyetting kamera kami tetap melangkah perlahan tapi pasti melanjutkan perjalanan. Sesekali kami masih asyik menangkap pemandangan-pemandangan cantik di belakang kami. Siluet jingga itu..kami tidak ingin melewatkannya. Kabut yang sebelumnya menutup kota dan Gunung di depan sana perlahan memudar dan samar-samar tampak hijau di mata kami.

"Menikmati (terbit) matahari tidak dengan cara menunggu. Melainkan dikejar!!" #MengejarJingga

Siluet jingga yang makin lama makin nyata terangnya menyadarkan aku sudah mengulur banyak waktu saat itu. Puncak rasanya tak kunjung menampakkan keberadaannya. Boleh jadi pemandangan di belakang kita sangat indah sebagai penawar lelah, tapi jalan yang kami tapak semakin terjal dan berat. Bebatuan besar-besar sering kita jumpai saat ini dan puncak belum juga nampak. "Oke..puncak tinggal sak rokok'an maneh reeekk..SEMANGAT!!" pikir kami. Eh..sudah ada beberapa pendaki yang tadi kita jumpai saat summit attack malah sudah turun dari atas sana. Yaa..sembari menyemangati kami. Hingga akhirnya aku melihat lahan luag berbatu di depan mata dengan banyak manusia di sana. Aaaahh....Puncaaakkk!! "Ayoo..mbaaakk..kita segera bergabung di sanaaaa,,," ^_^

1 jam 30 menit akhirnya kami Sampai di puncak, matahari sudah agak menguning. Aku sempat berpose di sini. Hidup cuma sekali, gaya dikit boleh kan yaaa....hehehehe...

#Yes! I'am!

Oiaa..kami juga sempat di ajak seorang mbak untuk upacara. Kami menolaknya dengan halus. Kami pun mengarah kekerumunan orang-orang yang sudah berbaris rapi layaknya upacara bendera. Banyak peserta mengenakan seragam pramuka dan segala atributnya. Kami memilih menjadi juru foto saat itu. Beberapa saat tersadar oleh isi sambutan Pembina Upacara saat itu jikaaa...upacara saat itu merupakan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Olalalaaaa...kami berdua tidak menyadari hak tersebut (lupa tanggal saat itu)..huahahahahah....

#Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda #28Nov2012


Setelah "meliput" jalannya upacara, kami sarapan sebentar dengan bekal yang kami bawa kemudian segera turun sebelum panas matahari membuat segalanya menjadi runyam. heheheh...
Kata orang, turun gunung itu lebih mudah daripada saat naik. Otomatis waktu tempuhnya pun lebih singkat. Namun hal itu tidak terjadi padaku saat itu. Medan yang penuh dengan pasir membuatku jatuh berulang kali. Bete sudah pasti. >> hahahah..kayak yang baru pertama naik gunung aja...#payah! Ujung jalan tak segera nampak. Bayang-bayang warung dengan es degan, es teh, es soda gembira tidak mempercepat langkah kakiku, at least selalu membuatku melangkah terus daripada istirahat dengan hati yanng kesal. Hahahahah..Ah...perjalanan yang konyol bagiku saat itu. Kalau diingat-ingat..ah, sungguh lucu. 
Kalau dihitung-hitung waktu tempuh kami saat turun sama dengan saat naik, yaitu 5 jam. Sungguh pengalaman yang seru walau hanya berdua saja, kami, khususnya aku, sangat khusyuk menikmati perjalanan ini. ^_^


#Penawar dahaga #Warung #Soda Gembira ^_^
Oia, perjalanan pulang kami di awali dengan menumpang ojek menuju terminal terdekat. Karena kalau menunggu colt / angkutan desa bakal luamaaa sekali *kami sudah mencobanya =). Sampai di terminal pun harus menunggu angkutan tersebut penuh dulu baru deh berangkat menuju terminal Pandaan. Sampai Pandaan kami sambung dengan bus ekonomi tujuan Surabaya. Apesnya bus yang kami tumpangi saat itu full, jadi dengan badan yang tidak fit plus kantuk yang menggoda, walhasil kami pun terpaksa berdiri. Alhamdulillah perjalanan pulang saat itu lancar jaya ^_^
NB: Kalau mau menggunakan bus patas nampaknya mending turun di bundaran Pandaan situ deh, karna bus patas gak masuk terminal Pandaan deh,

******

Bagiku...Hiking merupakan filosofi hidup, sebuah analogi. Saat kita berada di puncak (atas) kita bisa melihat dengan baik keindahan-keindahan yang ada di bawah sana. Kita bisa melihat lampu kota, hijaunya sawah..
Kalau di kehidupan nyata, pemandangan seperti itu seolah berupa episode hidup yang harus kita lewati sebelum menuju puncak. Saat kita menoleh kebelakang, keberhasilan-keberhasilan melewati masa-masa berat dan susah menjadi suatu keindahan yang wajib kita syukuri. Pencapaian tersebut merupakan hasil perjuangan yang tak bisa lepas dari peran serta banyak pihak. 
Jalan menuju puncak pun tidak selalu mulus. Justru terjal, berat, dan berbatu. Kadang selalu ada lelah dan amarah yang mewarnainya. Namun sesaat jka kita menoleh kebelakang, memperhatikan beberapa tanjakan yang yang berhasil kita lewati, satu per satu keberhasilan itu menjadi penawar, obat, penghibur kalau kita pun mampu melewati jalan terjal yang lain. Adakalanya saat lelah itu kita beristirahat. Namun juga jangan terlalu lama jika kau tak ingin kehilangan beberapa kesempatan. Sama seperti ku yang ingin menikmati jingga di puncak. Aku pun harus mengejar Jingga, berpac dengan waktu sehingga bisa melihat sunrise dengan sempurna. Dan sebelum aku ada di puncak, matahari sudah sempurna menampakkan dirinnya. Aku terlalu sibuk dengan kamera, memperhatikan pemandangan indah di belakang sehingga kehilangan beberapa waktu. Namun lebih baik terlambat daripada kau memutuskan untuk menghentikan langkah kakimu, bukan..?!?

Kata orang turun gunung itu lebih mudah sehingga tidak membutuhkan banyak waktu lama seperti kau naik gunung. Namun hal itu mtidak terjadi padaku saat itu (Fun Hiking-Gn.Penanggungan). Aku yang sudah jatuh berulang kali memilih sangaaaat berhati-hati agar tidak terjatuh lebih sering. Aku jadi tidak yakin dengan langkah kakiku. 
Sama seperti di kehidupan nyata. Adakalanya seorang berada di puncak dan tiba-tiba ia sudah harus berada di bawah. Jika ia tidak siap dengan "kejatuhannya" mungkin ia akan mati. Mati digerogoti berbagai penyakit mental yang membuatnya kehilangan motivasi untuk hidup dan berjuang mengulang kesuksesan. Maka pikiran yang positif pun sangat diperlukan agar kau mampu 'turun' dengan selamat dan memulai memilih puncak mana lagi yang ingin kau daki, memulai kembali perjuangan.

Jadi...HIKING benar-benar perjalanan hati. Saat perlahan kau mulai mendaki meniti jalan, tanyakan pada hati, apa kau sudah berlaku seperti ini di kehidupan nyata?? Fighting spirit menuju puncak, lapang dada saat turun. 
Jika belum, maka kau tak pantas disebut Penakluk/Pejuang/Pecinta Alam Sejati. Karena kau belum mampu menaklukan diri sendiri, belum mampu menghadapi hidup, dunia dengan (hati) berani.
Karena gunung merupakan replika hidup. Kehidupan nyata sesungguhnya yang saat ini tengah kau hadapi, di depan matamu, di detik ini...walau berat dan terjal, namun semua akan menjadi sesuatu yang indah. Pasti.




Jumat, 26 Oktober 2012

Perpustakaan Kota Surabaya dan Boneka Kertas

Sebelumnya...Met Idul Adha, kawan,
Semoga keikhalasan berkurban tahun ini membawa berlimpah berkah untukmu, keluarga, dan sekitarmu. Amiiinn...
Tahun ini adalah tahun kedua aku meniatkan berkurban dan belum kesampaian. Jadi...list itu masih terpampang rapi dan belim kucoret dari daftar. Semoga tahun depan masih ada kesempatan untukku dan kau, Kawan...Amiiiinn...^_^
Kita tinggalkan sejenak kebahagiaan Idul Adha, karena sate kambingnya pun telah tandas, heheheh...

Beberapa minggu terakhir aku berkunjung ke perpustakaan kota yang terletak di daerah Rungkut, tepat di sebarang SMA 17 Surabaya. Hari itu kali pertama aku menjejakkan kaki di sana. Kesannya...bukan seperti perpustakaan tua dengan rak buku yang tinggi-tinggi. Hehehehe...Lumayan ramai saat itu, ditambah kebisingan akibat kegiatan renovasi yang dilakukan pengelola perpus. 
Perpustakaan kota terdiri dari dua lantai. Lantai petama memang ruang perpus dimana banyak deret-deret koleksi buku. Lantai kedua adalah kantor dari perpustakaan kota di tambah toilet di sana. 
Pertama masuk, menitipkan tas di depan. Kemudian mulai beredar melihat koleksi buku. Ada tiga bagian di lantai satu ini. Sayap kanan berisi buku-buku umum semacam novel, biografi, geografi, teknik pemasaran, komunikasi, arsitek, buku-buku ketrampilan semacam memasak, menjahit, tata ruang, musik, ketrampilan/kerajinan tangan (one of my favourite book another novel ^_^). Oia, ada komik juga.
Sayap kiri diisi buku-buku atau literatur-literatur yang biasanya dipakai para mahasiswa. Mulai dari agama, komunikasi, ekonomi (makro-mikro). Bagian tengah ruangan, mereka menyebutnya Cafe Book atau Cafe Perpus,  aku lupa. Disini cuma ada satu rak di sisi belakang ruangan berisi majalah-majalah dan satu lemari kaca berisi buku-buku baru. Bedanya dari bagian ruangan di sayap kiri dan kanan terlihat dari meja dan tempat duduknya. Kalau di bagian kanan dan kiri dilengkapi meja besar dengan kursi-kursi khas ruang baca sebuah perpus. Kalau di Cafe Book atau Cafe Perpus meja dan kursinya lebih terlihat santai dengan meja bundar seperti yang aku selalu lihat di teras-teras rumah. Yah, tidak nampak formal lah...^_^
Berniat pulang dari perpus dengan membawa beberapa buku akhirnya aku bertanya kepada petugas di sana menanyakan prosedur peminjaman buku. Untuk meminjam buku pengunjung harus memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) perpus. Prosedurnya mudah koq, Menyerahkan fotokopi KTP, mengisi formulir data, membaca peraturan peminjaman buku, melakukan sesi foto (layaknya goto KTP) di ruangan yang terssedia, tunggu 5 menit, jadi deeehh..heheheh..Cepat dan mudah bukan. Gratis pula. Peminjaman buku juga gratis, max pinjam 2 buku dengan lama peminjaman 1 minggu.
Berikut beberapa foto yang sempat ku ambil saat itu :




3 foto di atas aku ambil dari ruangan perpus sayap kanan. Nanti akan ku upload rupa dari KTA milikku ya. Oia, selain koleksi bukunya, fasilitas wi-fi dan beberapa unit komputer juga ada disini. Sedikit hal yang tidak kususka dari perpus ini mungkin di masalah display dan pengaturan buku yang tidak sesuai nomor serinya. Jadi yaa...cukup merepotkan. So far, this place is fun ^_^

Kita tinggalkan sejenak mengenai Perpustakaan Kota ini karena aku ingin menyampaikan 'oleh-oleh' lain dari tempat ini.

*****

Seperti yang sempat kusinggung di atas, bagian rak buku yang kusukai selain item novel adalah item kerajinan tangan. Awalnya aku menemui buku serupa di toko-toko buku. Sempat kepikiran untuk beli dan mengaplikasikannya tetapi sekalli lagi kendala budget menjadi pertimbangan sehingga sampai saat ini aku belum memiliki salah satunya. Alhamdullillah, aku menemukan banyak buku semacam ini di Perpustakaan Kota ini. What i'm so lucky!!

Buku yang menarik perhatianku banyak sih. Tapi satu buku ini yang membuat tanganku bergerak menjajal apa yang tercantum di buku. "Asyiknya Membuat Boneka Kertas", itulah judul bukunya.







Kenapa boneka kertas?? Alat-alatnya simple  >> gunting, cutter, penggaris, lem, ; bahan-bahannya mudah di dapat >> kertas kado, kertas warna/kertas lipat, kecuali kertas krep hitam (aku akalin pake kertas sukun), cara membuatnya mudah dan hasilnya unyu. hohoho..

And..voilaaa..this is my creation!! Not bad kan, unyu pulaaa...






Senang rasanya berhasil akan sesuatu yang selama ini sudah berputar-putar indah di kepalamu. Yes, I did it!! Belum perfect siy, tapi berhasil melangkah dan telah melihat hasilnya sekalipun itu buruk adalah sebuah kepuasan, kebahagiaan, kesenangan tersendiri. Saking senangnya aku foto hasil boneka kertas ini dan aku upload di semua sosmed- ku, tak terkecuali yang tengah ku tulis saat ini.  Puas...emm aku ralat deh. Cukup puas, jadiii..masih punya keinginan untuk berkreasi lagi, buat lebih rapi lagi, lebih unyu lagi...
Hhhuaahh...!!! I AM HAPPPYYYY!! b^_^d

Kamis, 25 Oktober 2012

Colours of Friendship

Hey kawan,
Kau lihat, kawan, dimana kita berdiri saat ini,
Hey Kawan,,
Kau lihat itu Kawan, yang ada di atas kita saat ini
Lihat dan rasakan
Semburat JINGGA itu, benar-benar menentramkan bukan??
Lihat..jauh di depan sana
Ayunan BIRU itu sungguh melembutkan bukan??
Sekarang berbaringlah, Kawan
Pejamkan matamu dan Rasakan nyamannya permadani HIJAU ini
Tak kau cium kah aroma segarnya??
Buka matamu, Kawan
Tengoklah sekeliling, banyak kuncup KUNING mulai bermekaran
Ah, sungguh semarak sekitar kita
Kau lihat di sana,
Tetes embun bergelayut lembut di tiap kelopaknya
Menyejukkan pandang mata ini
Hhmm...dinginnya pagi di tempat ini, Kawan
Kemarilah..
Mendekatlah pada api MERAH yang membara ini
Rasakan kehangatannya
Sembari kau rasakan damai dan indahnya tempat ini

Seperti itulah rinduku padamu, Kawan
Penuh warna..rasa..dan emosi...
Terima kasih, Kawan...atas hadirmu yang telah memberi banyak coretan warna dalam hidupku
Warna yang takkan mampu pudar dimakan oleh waktu.

nb: untuk sahabat, kawan, partner, saudara, keluarga yang sudah mewarnai hidupku. Terima kasih saja tentu tak cukup. Always miss you, LUV U All!! ^_^




Rabu, 24 Oktober 2012

Resensi Buku : AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG



Awalnya tergoda untuk membaca novel karya Tere-Liye ini. Account-nya di salah satu sosmed sering di-share oleh pengguna sosmed yang lain. Penggalan kata-katanya tak jarang dikutip di media lain. Jadilah penasaran. Ingin beli novelnya, apa daya terkendala budget. Bersyukur saat berkunjung ke Perpustakaan Kota aku menemukan salah satu karyanya “Ayahku (Bukan) Pembohong”.
*****

Cerita diawali dengan setting percakapan seorang kakek dengan kedua cucunya, Zas dan Qon yang selalu tertarik dengan cerita-cerita petualang yang dilakukan sang kakek semasa mudanya. Dam, anak kandung si kakek sekaligus ayah dari Zas dan Qon, awalnya keberatan atas usul istrinya, Taani, mengajak ayahnya tinggal satu atap dengan mereka. Dam tidak menyukai dan kurang setuju dengan kegiatan ayahnya, menceritakan petualang seru dan dahsyat yang  dilakukan ayahnya kepada kedua anaknya. Dam menaruh kekhawatiran atas hal tersebut. Ketidaksukaan Dam terhadap ayahnya dipicu oleh kejadian memilukan dimana saat itu menjadi hari kepergian sang Ibu selamanya. Namun jauh dari lubuk hati Dam, cerita-cerita itulah yang menjadi pelajaran hidup dan semangatnya, sumber inspirasi atas karirnya sebagai Arsitek sukses, dan yang membuat ia dikagumi hampir seluruh warga di kotanya.
Semua warga kota mengenal ayah Dam sebagai sosok yang santun, sederhana, dan jujur tapi tidak bagi Dam. Tapi bagi Dam, ia yang tahu persis siapa ayahnya. Dam yang tahu bahwa ayahnya hanyalah seorang pembohong dengan segala cerita-ceritanya. Suatu saat apa yang dilakukan kedua anaknya, Zas dan Qon, membuatnya terpaksa mengusir Ayahnya dari rumah. Satu cerita menjadi cerita penutup dan terakhir yang diceritakan Ayah kepada Dam.  Hingga suatu pagi, Dam menyadari bahwa ayahnya bukan pembohong.
Aku menyukai novel ini karena Tere-Liye menyampaikan banyak sekali kisah hidup yang menuai banyak makna. Bagaimana Tere-Liye mencoba melakukan pendekatan tertentu dalam hal mendidik anak. Ia melakukannya melalui petualangan dan perjalanan kakek, ayah Dam, bersama dengan Sang Kapten yang gigih berjuang, atau dengan si Raja Tidur, seorang Hakim Agung yang adil dan bijak. Cerita petualangan kakek paling akhir menjadi cerita sarat makna tentang kebahagiaan hidup.
Banyak cara yang dilakukan orang tua di dunia ini dalam mendidik anaknya. Salah satunya seperti yang dilakukan ayah Dam saat Dam masih kecil dengan menceritakan semua petualangannya semasa muda. Akibat cerita itu, Dam gigih menjadi atlit renang di klubnya dan menjadi juara. Ia menjadi arsitek handal dan sukses. Dam dikenal dan disukai semua warga kota, sama seperti ayahnya. Dam juga tahu apakah selama 20 tahun ini almarhum Ibunya telah hidup bahagia atau tidak.
Tidak peduli itu cerita bohong atau tidak, anggap saja seperti tengah membaca sebuah buku dongeng atau menonton film-film fiksi. Karena cerita-cerita tersebut telah mampu menjadi pegangan saat kita melangkahkan kaki menjalankan tiap-tiap episode hidup kita. Semua certa membawa makna dan seperrti itulah seharusnya kita hidup.

Nice Book!!
Ingin membaca novel Tere-Liye yang lainnya. ^_^


#Novel #Tere-Liye #Awesome
" Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca novel, membaca buku-buku, mendengar petuah, nasihat, atau ceramah. Para sufi dan orang-orang berbahagia di dunia ini harus bekerja keras, membangun benteng, menjauh dari dunia, melatoh hati siang dan malam. Hidup sederhana, apa adanya adalah jalan tercepat melatih hati di tengah riuh rendah kehidupan hari ini. Percayalah, memiliki hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan ketika kita bisa berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan sekitar, bersama keluarga tercinta " #Epilog #Tere-Liye #Ayahku (Bukan) Pembohong

Selasa, 16 Oktober 2012

Ranukumbolo Sebuah Refleksi Kerinduan



Seharusnya aku sudah memposting tulisan ini beberapa bulan lalu, pasca liburanku menuju tempat ini. Tidak ada kata terlambat kan..Karena berhasil dipostingnya tulisan ini adalah yang paling utama #MembelaDiri

Ranukumbolo, sebuah danau di kaki gunung Semeru, tanah tertinggi di Pulau Jawa. Sebelumnya aku pernah memposting tulisan dengan judul "Semeru Sebuah Obsesi, Mimpi, Cita-Cita, dan Doa" (bisa dicek di sini ). Di postingan tersebut Aku sempat meng-upload pict Ranukumbolo via mbah Google
#Ranukumbolo #Google





Nah, kali ini aku posting pict 'asli' Ranukumbolo dengan seorang Aku-nya ^_^

Akhirnyaaa #Ranukumbolo #fromMyPocketCam ^_^

Bahagia..?? Pasti!! Bisa terlihat dari senyum lebar dan pose aku kan. Hehehehe. Bangga..?? Emm, ada, sedikit. Mencapai Mahameru apalagi Ranukumbolo bukan sesuatu yang hebat dan patut dibanggakan kan?? Semua orang juga bisa. Perbedaannya pada proses pencapaiannya. Proses mencari waktu luangnya, mencari perlengkapan, mengumpulkan teman, ngos-ngosan waktu treking, hheheheh..
Lebih banyak rasa syukurnya. Semua rasa yang ada dihati terbungkus hangat dengan rasa syukur berupa kesempatan yang diberikan Allah bagiku untuk bisa menjejakkan kaki di sini #Ranukumbolo. Aku yakin banyak orang yang iri (hihihi...) begitu lihat foto-foto ku seliweran di social media saat aku mulai meng-uploadnya. Artinya, memang banyak pihak-pihak yang terhipnotis pesona lukisan tanganNya, Semeru dan Ranukumbolo. Banyak pihak yang penasaran dengan tempat yang dijuluki "Puncak Abadi para Dewa" ini. Apalagi setelah novel 5cm karya Donny Dirganthoro dinyatakan sebagai salah satu novel Best Seller. Novel yang sudah memakan banyak korban yang ingin mencari kebenaran pesona alam tempat ini dan aku merupakan salah satu korbannya. Hahaha.

Aku bersyukur diantara para korban novel '5cm' ini, diantara mereka penikmat lukisan tanganNya, aku diberi kesempatan untuk mewujudkannya. Aku diberi kesempatan untuk mengunjunginya. Aku yang sudah lama memendam keinginan untuk bisa mencicipi Mahameru (meski masih sampai Ranukumbolo), yang sudah berulang kali menolak ajakan menyapa pagi di eksotisnya Ranukumbolo, yang sudah iri dalam hati akan 'keberuntungan' pihak-pihak yang mendahuluiku, dan setiap aku melihat banyak foto seliweran di wall-sosmed ku, di kala itu pula tak henti-hentinya aku meyakinkan diri bahwa suatu saat aku akan berada di sana entah bagaimana caranya, kapan, dengan siapa. Di kala itu pula tak henti-hentinya menyelipkan doa-doa kecil jika Allah akan menuntunku ke sana suatu saat nanti. 
Hingga hari itu tiba, aku pun tak pernah menyangka. Perjalanan yang mengejutkan bersama kawan-kawan baru yang ku sapa lewat sosmed dan menemuinya kali pertama di Terminal Bungurasih. Kerinduanku terjawab. Memanggul ransel, berjalan sok gagahnya di tengah keramaian terminal, dan bersiap move on menjemput bahagia di tempat lain. ^_^
Bersama teman seperjalanan menungu bis pengganti karena bis yang sebelumnya ditumpangi mogok
Sudah terbayang perjalanan yang berat (karena beban carrier yang kubawa, hehehe...), keluhan-keluhan sepanjang perjalanan, obrolan dan canda tawa yang meringankan semua itu. 
Dan rindu itu semakin menyeruak dengan hangatnya kala aku menatap kagum Ranukumbolo. Eksotis dan hangatnya sunrise bercampur canda tawa para pengunjungnya. Sungguh indah suasana yang kurasakan saat itu. Entahlah, tak mampu ku ungkap dengan kata-kata.
#oleh-oleh #khasRanukumbolo
Disini aku belajar.
Memelihara rindu benar-benar menguras emosi. 
Rindu di sini bisa dalam arti luas. Rindu akan tempat-tempat yang ingin dikunjungi, pasangan hidup, kesuksesan, kemenangan...
Banyak rasa yang membalut rasa rindu ini. Optimis, lelah, keyakinan, semangat, terjatuh, sedih, pesimis, ah..nano-nano rasanya. Semua rasa tersebut yang mendewasakan kita. Emosi yang naik turun menjadi bumbu penyedap dalam episode hidup. Emosi yang sebaiknya tidak diperlakukan dengan kekanak-kanakkan. Membawa iri yang justru seharusnya dikelola dengan positif. Membendung sedikit tangis dengan keyakinan dan doa-doa kecil. Percaya 'ia' takkan kemana-mana. Hanya cukup meyakininya saja. Kelak Allah yang akan menuntun langkah-langkahmu. Menebus semua rindu dengan caraNya. Entah bagaimana caranya, kapan, dan dengan siapa. Kalem, percaya dan yakin aja. Barengin dengan doa dan ikhtiar, itu saja.


Sebulan lalu aku mengunjungi Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal. Ketiga tempat ini merupakan beberapa tempat yang ingin kukunjungi suatu saat.
Aku ingin menonton pertandingan bulutangkis di Istora Senayan. Ingin menjadi saksi sejarah Indonesia menjadi legenda bulutangkis kembali. Allah menjawab bisikan inginku. Aku tiba di Istora Senayan bukan sebagai penonton pertandingan melainkan jobseeker yang tengah mengunjungi event jobfair, hahahahhaa..
Aku juga ingin ke GBK, menonton pertandingan Sepakbola dengan kostum merah khas suporter Indonesia, berteriak sekencang-kencangnya membela tim tanah air, merasakan euforia yang ada. Allah menjawabnya. Aku duduk di salah satu tribun GBK sebagai peserta CPNS(yang gagal), hohoho..
Pelan tapi pasti Allah menuntun kita mewujudkannya, menjawab semua ingin dan doa mu walau kau sampaikan dengan berbisik. Allah pasti mendengar. Sampaikanlah 'ia' dengan ikhlas dan tulus. Allah akan menjawab, Tentu dengan caraNya sendiri. ^_^
nb: untuk ketiga tempat ini tidak perlu aku upload fotonya via google karena aku tidak punya dokumentasi pribadinya. Maaf ^_^

Jadi, tempat mana yang sedang kau rindukan teman?? Banyak?? Sama dong. Sudah kamu catat satu per satu?? 
Kata seorang teman, coba catat semua mimpi-mimpimu. Bukalah catatanmu saat kau mulai lelah. Someday, kamu akan mencoret mimpi-mimpimu satu per satu sebagai mimpi, rindu yang telah terjawab. Kemudian buat atau tambahkan kembali daftar mimpi-mimpi atau kerinduanmu.  


Dear Allah, ini mimpiku, kerinduanku..Sudilah Kau membantuku mewujudkannya.

Mekkah...menjadi salah satu tempat yang aku impikan dan rindukan. Someday, i'll be there. SOON!!
How bout your dreams, my friend?? Let it share and believe that, ^_^


Selasa, 26 Juni 2012

RUMAH tempatmu kembali

"ingat, puncak adalah tujuan EKSPEDISI. tapi tujuan utamanya adalah kembali pulang ke rumah dg sehat dan selamat" by Mas Punto

Kalimat itu diucapkan oleh mas Punto, salah satu senior saya di Smalapala saat dilaksanakannya Upacara Pemberangkatan Ekspedisi Smalapala 2012 (Tebing Siung, Gunung Slamet, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro). Aura-aura heroik aku rasakan saat itu, waktu aku juga berdiri di barisan Senior dan melihat para atlit-atlit ekspedisi yang notabene masih usia SMA itu dengan gagah dan dada yang dibusungkan siap untuk menempa mental. 
Hmm...tapi lebih dari itu makna yang aku serap dari pernyataan mas Punto.
Intinya...dalam hidup kamu pasti sudah punya tujuan, target, cita-cita, harapan, mimpi yang ingin kau capai dan wujudkan. Entah kau berada di PUNCAK manapun nantinya (Puncak kesuksesan dalam karir mungkin), ingat bahwa itu bukanlah tujuan utama mu. Karena tujuan yang sebenarnya adalah KEMBALI PULANG KE RUMAH DENGAN SEHAT DAN SELAMAT. Karena ada keluarga yang menanti mmu di rumah. Yang mengharapkan kau kembali dengan sehat dan selamat.
Sejauh apapun kau pergi...setinggi apapun puncak yang kau gapai...ingat lah untuk PULANG KE RUMAH.


Sejauh apapun kau pergi, di puncak manapun kau berdiri, ingat ada keluarga di rumah yg menantimu pulang dg sehat&selamat. #inspirasiMasPunto


Mas Punto #Senoir #Smalapala #UpacaraPemberangkatan #Ekspedisi2012

Selasa, 19 Juni 2012

PESAN CANTIK ^_^

Saat aku tak paham maksud Rabb ku,
aku memilih tetap percaya padaNYA...

Saat aku tertekan oleh kekecewaan,
aku memilih bersyukur...

Saat rencana hidup ku berantakan,
aku memilih berserah diri...

Saat putus asa menyelimuti ku,
aku memilih tetap maju dan fight..

Dan saat aku ingin mengirimkan pesan ini,
aku memilih kamu (kalian),,,
karena kamu (kalian) sangat berharga di hadapanNYA.
Apapun yg terjadi pada kamu (kalian) saat ini, tetaplah
PERCAYA
BERSYUKUR dan
BERSERAH DIRI...
Karena Allah sedang menyiapkan kehidupan yang terbaik untuk mu.

*pesan singkat dari seorang d sana (terimakasih, mbk)...
...cukup membuatku slalu tersenyum dan menghela nafas panjang...^^,
maav ya menulis ulang semua d sini tanpa izin dulu....=)

Keyakinan Iblis

Bicara soal keyakinan, kadang kita kalah telak dengan iblis. ini bukan sindiran. ini kenyataan. iblis jelek-jelek begitu masih punya yang namanya keyakinan.
iblis meyakini bahwa Allah itu Maha Kuasa. Iblis meyakini bahwa bagi Allah tidak ada yg mustahil. Bayangkan sebagian manusia masih membantah dan menyanggah, "ini mustahil, itu mustahil", seolah kita melupakan keterlibatan Allah dalam setiap tindakan.
#seperti yg dikutip dari buku karya Ippho Santosa
"sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedh"
  (QS Ibrahim:7)

"janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yg beriman"
(al imran 3:139)
"ketika kau LETIH dlm mlakukan KEBAIKAN maka sungguh keletihan akan sgera SIRNA dan kebaikannya ABADI.

namun ketika kau merasa BAHAGIA melakukan DOSA dan MAKSIAT, ketahuilah bahwa KEBAHAGIAANNYA akn sgera SIRNA sedangkn dosa dan kemaksiatannya akan ABADI"

(ali bin abi thalib)

#Al Hikam

jangan tinggalkn zikir lantaran tdk bisa bkonsentrasi kpd Allah. karena kelalaianmu (thdp Allah) ketika tdk bzikir lbh buruk ketimbang kelalaianmu tdk bzikir. 
mudah2n Allah bkenan mengangkatmu dr zikir penuh kelalaian mnuju zikir penuh kesadaran, dan dari zikir penuh kesadaran mnuju zikir yg dsemangati kehadiranNya, dan dr zikir yg dsemangati kehadiranNya mnuju zikir yg meniadakan sgala selainNya 

"Dan yg dmikian itu bagi Allah tidaklah sukar"(QS 14:20) 

#Al-hikam

#Al Hikam

permintaan tidak tertahan selama engkau memohon kepada Tuhan. 
namun permintaan tidak mudah dicapai bila engkau mengandalkan dirimu sendiri

#Al Hikam

#Quote

secepat apapun, 
sejauh apapun, 
seserius apapun berlari, 
tapi kalau arahnya salah, itu sama saja mimpi buruk. sangat buruk! 

walaupun hanya merangkak, 
asalkan arahnya benar,
maka itu jauh lebih baik daripada berlari dg arah yg salah.
Berlari dg arah yg benar, itulah yg terbaik.

#Ippho'Right'Santosa

Senin, 18 Juni 2012

PARENTING : Mental juara dan Fighting Spirit

Bismillah,
Mungkin...kali ini topiknya tentang PARENTING kali ya...Awal mulanya kepikiran tentang topik ini hingga akhirnya aku tuliskan di sini akibat Minggu sore kemarin melihat pertandingan bulutangkis Indonesia Open dengan Simon Santoso sebagai juara pertama Single putra *koq jadi bahas Indonesia Open...hehehehe...

Minggu sore itu merupakan pertandingan Indonesia Open babak final dengan meloloskan Simon Santoso dan pasangan Ahmad Tontowi/Lilyana Natsir untuk ganda campuran. Begitulah bulutangkis Indonesia, selalu menyuguhkan pertandingan mendebarkan demi nama baik negara. Indonesia yang notabene masih mendapatkan julukan macan bulutangkis ini masih mempertaruhkan harga dirinya di kancah per-bulutangkis-an dunia. Kejar-mengejar point menjadi tontonan sengit yang mendebarkan bagi bangsa Indonesia, tidak terkecuali aku, bapak, dan ibu di rumah. Gilaaa!! Pemain Indonesia kita sampai jatuh bangun mengejar point. Aku..sampai berteriak histeris atas ini semua. Demi apa?? Demi Indonesia dong..^^
Tapi ada satu hal yang mengganggu suasana menonton pertandingan. Tak lain dan tak bukan adalah...IBU ku.


Hal ini terjadi di pertandingan milik Simon Santoso (melawan China) dan Akhmad Tontowi/Lilyana Natsir (melawan Thailand). Detik itu point Indonesia tertinggal jauh dari lawan. Dan kau tahu apa yang diucap ibuku??
"Haduuuhh...gak usah dilihat deh. Kasihan. Kalah ini Indonesia"
"Udah deh..ganti aja, ganti..Kalah ini..."

Aku yang denger komentar dan respon itu jelas sangat keki, kesal..
Bagaimana gak senewen coba?? Di saat pahlawan-pahlawan bangsa tengah berjuang, saat mereka terus mencoba membangun harapan (walaupun mungkin kecil) di sela-sela cucuran keringat, jatuh bangunnya mereka, koq ya ada yang pesimis. Mereka saja masih optimis, kenapa kita yang bukan pelaku langsung harus pesimiiiiss??? Hah???

Hal-hal seperti ini jadi membuatku berpikir kembali mengenai arti sebuah perjuangan, cita-cita, harapan, mimpi, kerja keras, keringat, jatuh bangun, OPTIMIS!!
Aku gak mau kelak anak-anakku selalu dihantui rasa PESIMIS sebelum ia selesai bertanding. Aku gak mau mereka enggan memperjuangkan mimpi-mimpinya, kalah sebelum bertanding. Aku mau anak-anakku kelak punya MENTAL JUARA dan MAU BERJUANG. OPTIMIS,,itu harus!!

Dan muncullah pertanyaan berikutnya:
Bagaimana menumbuhkan MENTAL JUARA dan FIGHTING SPIRIT pada anak-anak sejak usia dini??

Hmm...memberi pemahaman akan suatu hal kepada anak-anak kecil itu susah looo..karena di usia mereka ini daya tangkapnya kan terbatas. Mereka hanya tahu bermain dan bersenang-senang. hehehe..  Jadi, mungkin yang dibutuhkan agar materi yang disampaikan bisa diterima adalah dengan komunikasi yang tepat. 
Komunikasi juga tidak hanya dilakukan dengan berbicara saja, tapi bisa dibarengin dengan beberapa treatment atau bisa dikatakan praktek langsung agar anak bisa belajar dan paham.

Aku sempat chat dengan seorang teman tentang pertanyaan di atas. Di awali dengan pertanyaan mengenai MENTAL JUARA itu yang seperti apa siy?? Jawaban yang dapat disimpulkan adalah : 
never give up, bersedia menerima kekalahan, positif thinking, memilih untuk bangkit saat jatuh, mencoba lagi saat gagal >> karena gagal dan jatuh bukan akhir dari segalanya.

Lalu, 
Aku (A) : bagaimana caranya menumbuhkan MENTAL JUARA dan BERJUANG??


Teman (T) : jangan buat anak pesimis, ajarkan positif thinking, jangan semakin buat anak terpuruk saat jatuh.
A : Tapi anak kecil gak tahu dan gak paham apa yg sedang dia hadapi
T : itu porsinya orang gede untuk membuatnya paham
A : Terus gimana agar si anak paham?
T : belajar dari ibuku, ketika anak kalah dalam lomba, jangan beberkan semua kesalahannya dengan cara kayak "nunjuk2" dia. Tapi kasih tahu dengan cara yg halus. Besarkan dulu hatinya.Like say "gak papa, kamu sudah berjuang, sudah berusaha. Kamu bagus disini, yang kurang bagus ini" (jelaskan tentang kelemahannya dibanding teman-temannya).
Lalu beri motivasi untuk lebih baik lagi ke depannya dengan memperbaiki kelemahannya.
A : i think, itu follow up nya saat si anak mendapatkan dirinya kalah. Treatmentnya?? *agar anak tahu dirinya tengah berlomba, ada yang kalah dan ada yang menang*. 
Treatment lebih ke mendapatkan moment-moment tentang arti menang dan kalah. Aku pikir menyertakan anak pada acara lomba-lomba itu bisa dijadikan media pembelajaran.
T : Yup. Untuk menciptakan jiwa kompetitif.
A : Yup. Jiwa mental juara. Kalau menang kan ada rewardnya. Bisa dijadikan motivasi agar anak mau berjuang untuk menang.


Menyertakan anak pada acara lomba-lomba. Kalau menang kan ada rewardnya. Bisa dijadikan motivasi agar anak mau berjuang untuk menang.
Mungkin ini memang treatment awal untuk anak usia dini yang belum paham apa itu menang, kalah, pertandingan, perjuangan. At least, kita bisa kasih tahu kalau anak mendapatkan reward (hadiah) berarti dia sudah menang. Kalau tidak dapat artinya kalah. Kasih pemahaman lagi kalau kemenangan dan kekalahan hanya ada dipertandingan tersebut (pemahaman sperti ini juga butuh proses koq ^^). Nah, dengan iming-iming reward/hadiah, si anak jadi terpacu untuk berusaha lebih baik lagi karena diberi pemahaman tentang ia akan mendapatkan sesuatu jika ia 'baik'. Ada sesuatu yang ia dapatkan akibat hal-hal yangn telah dia lakukan.

T : Sekarang aku mikirnya, kalau si anak gak mau disuruh ikut lomba, gimana?? kan gak bisa maksa juga...
A : Nah, itu..treatment. startnya harus tepat.
T : Iya. Harus dimulai dari sesuatu yang dia suka, yang bisa menarik perhatiannya.
A : Yup. MINAT. Tanya saja, sukanya apa? Gambar? Nyanyi? Modelling??
T : Yup. Kita tinggal mengarahkan.
A : ..begitu dia suka, tawarin buat ikut 'bermain' dalam lomba.






Oia, kau pernah nonton acara Master Junior?? Ajang pencarian pesulap-pesulap Junior oleh salah satu stasiun TV lokal. Pesertanya hebat-hebat. Hebat dalam arti anak dengan usia itu sudah bisa tampil baik di depan umum.

Saat aku menyaksikan acara ini, terbersit keinginanku kelak anak-anakku akan aku ikut sertakan dalam kegiatan atau kursus sulap. Alasannya?? Agar anak-anak bisa tampil percaya diri di depan umum, bisa interaksi dan komunikasi dengan luwes, berani kalah dan yakin menang. Buuutt...MAGIS IS NOT THE POINT. Hahahaha...
Untuk membentuk anak hebat seperti itu tidak hanya dengan cara sekolah sulap koq. Banyak jalan menuju Roma. hehehehe..^^. Kembali lagi ke minat mereka. Si anak tertarik dengan apa. Nanti tinggal di arahkan saja untuk perkembangannya. Sebuah tulisan yang pernah saya baca, jangan pernah membatasi kegiatan anak di usia dini. Anak kecil mudah bosan dan tertarik dengan hal-hal yang baru. Biarkan ia mencoba semuanya sampai akhirnya ia memilih. Dam sekali lagi peran Orang tua sangat dibutuhkan dalam mengarahkan tumbuh kembang anak.

Tulisan ini atau pemikiran-pemikiran yang muncul sebelumnya bukan karena aku sedang memikirkan anak. Bukaaann!! *Status masih pengangguran aja mikirin anak =p
Status kita sebagai anak bisa membuat kita berpikir dan merasakan apa (pelajaran) yang tidak kita dapat dari kedua orang tua sehingga ke depan segala kekurangan itu bisa kita perbaiki kelak saat kita menjadi orang tua. Bukan kita men-judge atas kekurangan kedua orang tua kita. Nobody is perfect, guys!! Maka dari itu kita banyak belajar. Andai saja semua hal sempurna mungkin kita tidak akan belajar hal-hal lain. Catat tentang hal-hal (nilai atau pelajaran hidup) yang ingin kita dapat. Amati sekeliling atau mungkin bisa sharing dengan banyak pihak treatment apa yang bisa kita terapkan.

Mendidik anak itu susah looo...(menurutku). So, tanggung jawab dan amanahnya juga berat, (menurutku, lagi ^^ ). 

Memikirkan konsep pernikahan bisa menjadi bahan pembicaraan yang menarik. Tetapi memikirkan konsep keluarga yang ingin dibangun jauh lebih menarik karena sifatnya yang sangat-sangat penting. 

Mau dibawa kemana keluarga kita, terutama anak-anak kita kelak, tergantung dari kedua orang tuanya, nahkoda kapalnya, pemimpinnya. 

Belajarlah banyak hal, semata pelajaran-pelajaran itu yang akan kau ceritakan dan ajarkan pada anak-anakmu kelak *PARENTING. ^^,