Pages

Jumat, 21 Desember 2012

Aku, Allah, dan Diary


Hari ini aku merapikan meja belajar, lagi. Membuka kembali lemari bawah meja belajar dan sudah bisa dipastikan menemukan sejumlah Diary yang sudah kubuat sejak kelas 1 SMP. Kalau dihitung sudah ada 4 buah Buku Harian (Diary) termasuk yang saat ini masih digunakan. Mungkin kesannya jadul, aneh, labil kalau hari gini masih ada yang namanya nulis Diary. Hmm..kn sudah musimnya pake media elektronik kan..macam posting di blog pribadi. Yeaaahh..aku juga punya blog pribadi (lah ini apa..) hehehe..Hanya saja aku masih menikmati menulis menggunakan pena warna-warni, membalik halaman berikut saat halaman sebelumnya sudah penuh tulisan cerita-cerita galau =p , menulis apa yang ingin aku tulis tanpa satu orang pun yang tau. Hanya aku, Allah, dan Diary. ^_^

Ternyata dari dulu sampai sekarang aku tidak berubah. Menyimpan nama pria yang aku suka dalam sebuah Diary. Menulis namanya berulang-ulang, menceritakan beberapa hal tentang kami, membiarkannya terpendam begitu saja dalam waktu lama, Kekanak-kanakkan, gak bisa dewasa menyikapi rasa, membiarkan semuanya mengalir, mengucap rindu yang hanya mampu ditulis. Yeaaahh..it’s Me...So stupid...?? 
dan hanya aku, Allah, dan Diary yanng tau...