Pages

Sabtu, 03 Desember 2011

TEORI KEBUTUHAN

Sore yang hangat. Hari itu seperti biasa, Nasrudin keluar rumah dan ia bertemu dengan hakim kota. Lalu layaknya dua orang cendekiawan, mereka berdua berbincang-bincang tentang sesuatu yang agak filosofis. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Dan itulah yang ingin ditunjukkan oleh Nasrudin.

Hakim memulai perbincangan.
"...seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika..."

Nasrudin menukas,
"Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukumlah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."

Hakim mencoba bertaktik,
"Tapi coba sekarang kita lihat cendekiawan seperti anda. Kalau anda dihadapkan pada dua pilihan, anda akan memilih kekayaan atau kebijaksanaan?"

Nasrudin menjawab seketika, "Tentu saya memilih kekayaan."

Hakim membalas sinis, " Hmm..memalukan sekali. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan anda memilih kekayaan dibandingkan kebijaksanaan?"

Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan anda sendiri?"

Hakim menjawab tegas, "tentu saya memilih kebijaksanaan."

Dan Nasrudin pun menutup pembicaraan itu tanpa terbantahkan,
"Nah, terbukti sekali lagi. Ternyata orang-orang memang selalu memilih sesuatu yang belum dimilikinya." ^_^

(majalah NH edisi 94)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar